Lambang dan arti simbol simbol rambu lalu lintas di Indonesia

Rabu, 23 Januari 2013
Jika kita melewati suatu jalan raya, entah itu tujuannya untuk ke sekolah, kantor, pasar, atau tempat lainnya, tentu kita sering melihat adanya rambu-rambu lalu lintas di kedua sisi jalan tersebut. Menurut Wikipedia, rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus terbuat dari material yang reflektif (memantulkan cahaya).

Semoga dengan mengenali arti dari rambu-rambu lalu lintas kita dapat berperilaku tertib di jalan raya. Karena rambu lalu lintas dibuat untuk kenyamanan para pengguna jalan, sudah seharusnya kita mematuhi rambu-rambu tersebut baik ada petugas maupun tidak ada petugas.

Berikut ini gambar dari rambu-rambu lalu lintas beserta artinya.

1. Rambu Peringatan
Rambu ini berisi peringatan bagi para pengguna jalan bahwa di depan ada kemungkinan bahaya atau tempat berbahaya. Rambu ini didesain dengan dasar berwarna kuning dengan lambang atau tulisan berwarna hitam dan umumnya berbentuk belah ketupat.


















2. Rambu Larangan
Rambu ini berisi larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh pengguna jalan. Rambu ini dirancang dengan latar putih dan warna lambang atau tulisan merah atau hitam.
















3. Rambu Perintah
Merupakan rambu yang berisi perintah yang wajib dilakukan oleh pengguna jalan. Rambu perintah ini didesain dengan bentuk bundar berwarna biru dengan lambang berwarna putih dan merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah.










4. Rambu Petunjuk
Merupakan rambu-rambu yang menunjukkan sesuatu.

















5. Papan Tambahan
Papan tambahan digunakan untuk memuat keterangan yang diperlukan untuk menyatakan hanya berlaku untuk waktu-waktu tertentu, jarak-jarak dan jenis kendaraan tertentu ataupun perihal lainnya sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas.












6. Rambu Nomor Rute
Pada Rambu Petunjuk yaitu setelah rambu penegasan mengenai jarak dan jurusan satu kota atau daerah, ditambahkan dengan rambu petunjuk pendahulu jurusan, rambu petunjuk jurusan dan rambu penegasan jurusan yang menyatakan petunjuk arah untuk mencapai tujuan dilengkapi dengan nomor rute.



Contoh Penempatan Rambu Nomor Rute:

1. Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan pada persimpangan di depan.



2. Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan yang menunjukkan arah daerah.



3. Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan yang menyatakan arah untuk mencapai suatu tempat keluar dari jalan tol.



4. Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan yang menyatakan lajur yang harus dilewati untuk jurusan yang dituju.



5. Rambu Petunjuk Jurusan.



6. Rambu Penegasan Jalan.





TABEL NOMOR RUTE JALAN NASIONAL (ARTERI PRIMER) PULAU JAWA
Jaringan Jalan dengan Nomor Rute Ganjil



Nomor
Rute Ruas Jalan
1 Merak - Cilegon – Serang – Tangerang – Jakarta - Bekasi – Karawang – Cikampek – Pamanukan – Lohbener – Palimanan – Cirebon – Tegal – Pekalongan – Semarang – Kudus Rembang – Tuban – Babat – Lamongan – Gresik – Surabaya – Sidoarjo – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo – Ketapang
3 Jakarta – Depok – Bogor – Sukabumi – Cianjur – Padalarang – Bandung – Cileunyi – Nagrek – Malangbong – Rajapolah – Ancol – Ciawi - Cikoneng – Ciamis – Majenang – Wangon – Buntu – Kebumen – Purworejo – Wates – Yogyakarta – Wonosari – Pacitan – Jetis – Tenggalek – Tulungagung – Blitar – Kepanjen – Pronojiwo – Lumajang – Jatiroto – Rambipuji – Jember – Banyuwangi – Ketapang
5 Cileunyi – Sumedang – Kadipaten – Palimanan
7 Lohbener – Indramayu – Karangampel – Cirebon
9 Ajibarang – Purwokerto – Banyumas – Klampok – Banjarnegara – Wonosobo – Temanggung – Secang
15 Yogjakarta – Klaten – Kartosuro - Solo – Sragen – Ngawi – Caruban - Nganjuk – Kertosono - Jombang – Mojokerto – Surabaya

Jarignan Jalan dengan Nomor Rute Genap



Nomor
Rute Ruas Jalan
2 Cilegon – Anyer – Sp. Labuan
4 Cikampek – Purwakarta – Plered – Padalarang
6 Tegal – Slawi – Prupuk – Bumiayu – Ajibarang – Wangon – Cilacap
8 Purwokerto – Rawalo – Maos – Gumir
10 Banyumas – Buntu
14 Semarang – Ungaran – Bawen – Ambarawa – Secang – Magelang – Muntilan – Sleman – Yogyakarta

0 komentar:

Posting Komentar